Notification

×
iklan

Sunar Ceraikan Indah Karena Diduga Aniaya Anak Kandungnya. Kebohongan Indah Akhirnya Terungkap

Rabu, 29 Mei 2024 | 18.07.00 WIB Last Updated 2024-06-16T09:20:39Z
Poto: Man mendampingi Sunar pegang surat cerai dengan Indah yang didampingi ayah Indah 


PenaRaja.com - Sadis, itulah ungkapan kata yang terujar dari keluarga Sunar bersama sejumlah warga Kampung Tengah Desa Tasik Serai Barat, Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis.

Pasalnya, seorang Ibu muda bernama Indah ini diduga tega menganiaya anak kandung Sunar yang masih belia, berumur 6 tahun.

Diperhatikan dengan seksama, mata kanan gadis kecil bernama S itu bengkak, lebam dan matanya merah, diduga bekas pukulan atau benturan benda keras. 

Poto: badan bagian belakang anak gadis 6 tahun bernama S (anak kandung Sunar) yang diduga kuat dianiaya Indah

Bagian tubuh punggung belakang ada bekas pukulan atau gesekan keras hingga menimbulkan garis merah agak lebar. Selain itu terdapat juga sejumlah lebam biru di bagian tubuh yang lain, seperti di kaki dan tangan.

Melihat gadis kecil itu menderita, semua keluarga yang sedang kumpul dan musyawarah di rumah Anak Lanang Km.28 tersebut menjadi geram dan marah.

"Kejam kali ah, sadis ah", terucap kata setelah melihat keadaan anak yang masih di bawah umur itu.

Sunar dan keluarga bahkan tetangga mengakui, walau anak Sunar bernama S merupakan gadis "super aktif", namun tak sewajarnya Indah melakukan hal yang mengerikan terhadap S.

Kendati sudah diperlakukan demikian, Sunar tak tega memenjarakan Indah. Karena, Sunar dan Indah sudah mempunyai anak dari hasil perkawinan mereka, yakni A yang masih bayi berumur 3 tahun, yang juga gadis kecil mungil.

"Kalau mamaknya di penjara, siapa nanti yang jaga anakku A ini", kata Sunar serba salah dan sedih, Senin (20/5/24), menjelang siang.

Apalagi, Sunar prihatin melihat keadaan orang tua Indah (mertuanya) yang sama keadaannya dengan dirinya. "Kasihan Bang, mertua orang susah, jadi tambah pikiran nanti, nyusahin orang tua", kata Sunar kasihan.

Akhirnya, Sunar pun mengutarakan isi hatinya. Karena kejadian ini, dirinya sudah bertekad menceraikan istrinya. "Lebih baik kita antar baik-baik aja Indah nanti, biarlah pisah (cerai). Terserah dia, mau bawa anakku si A atau gak, karena si A juga anaknya, dia juga punya hak dan tanggung jawab sama A", ungkap Sunar di tengah-tengah kumpulan keluarganya.

Sunar menceritakan, setelah mengetahui anak kandungnya dianiaya istrinya, dirinya langsung menelpon mertuanya di Desa Kota Bangun Tapung Hilir agar datang untuk menjemput Indah.

"Jam 10 pagi aku pulang ke rumah dari panglong, sampai di rumah kutengok mata anakku S ini  sudah bengkak. Lalu kucek sekujur badan, kaki dan tangan anakku banyak lebam biru dan merah dan banyak luka. Kutengok memang ada kotoran di sekitar ruang tengah rumah, kutaksir itu tinja anakku S, maklumlah anakku kan seperti itu. Padahal dah sering kuingatkan istriku, agar tidak mengurung S di dalam rumah. Dan biasanya kalau dia mau berak dia selalu bilang. Di dalam rumah juga kutengok juga poto-poto yang dari dinding pecah dan kacanya berserakan. Waktu itu kutanya Indah istriku tentang anakku S, namun Indah masih diam, itulah langsung kutelpon mertuaku agar Indah dijemput", kata Sunar menjelaskan kepada awak media ini masih dalam musyawarah keluarga.

Saat Sunar bersama Abangnya Man membawa S berobat ke Bidan sekitar, terdengar kabar Indah kesurupan di rumah. "Kakak kesurupan", kata Bandot adek Sunar memberi kabar setelah sampai di kumpulan keluarga.

Perlu diketahui, Sunar dengan Indah menikah sama-sama Duda dan Janda, masing-masing memiliki 1 anak. Selama berkeluarga, Sunar bertanggungjawab atas anak bawaan Indah yang bernama D yang masih kelas 1 SD, mulai dari sandang, pangan bahkan pendidikan dipenuhi Sunar.

Setelah sampai orang tua Indah dari Desa Kota Bangun ke rumah Sunar sekira pukul 15.00 WIB, pembicaraan peristiwa ini pun berlangsung sempat memanas. Walau saat kejadian yang menimpa S di rumah hanya ada Indah, karena anak Indah bernama D saat itu pergi ke Sekolah dan Sunar sedang kerja di Panglong, namun Indah tak mengakui telah menganiaya S. Dia hanya mengakui ada memukul S karena S berak di dalam rumah.

Terkait bengkak dan memerahnya mata S, Indah mengatakan S terbentur sendiri ke dinding beton sudut kamar yang tajam. Sontak keluarga yang mendengar bingung dan tak percaya, karena mata S yang bengkak itu tak ada luka, namun lebam membiru dan bola matanya memerah.

Setelah beberapa yang hadir, diantaranya orang tua dan kakek Indah dari daerah Kandis, bersama keluarga besar Sunar dan beberapa ketua RT memberikan pendapatnya, akhirnya Sunar memberikan keputusan, jika Indah istrinya masih bertahan membela dirinya, maka kasus ini akan dibawa ke ranah hukum. "Pilih, kejadian ini kulaporkan ke Polisi atau kuantar dirimu pulang ke orangtua mu dengan baik-baik", kata Sunar.

Ditegaskan Sunar, "Sudahlah, hari ini Indah kujatuhkan Talak 1 dan kita cerai", tegas Sunar.

Mendengar itu, tampak wajah Indah senang saat dikatakan cerai oleh Sunar. "Oke, cerai", kata Indah sembari melipatkan kedua tangannya didada.

Lantas, kedua belah pihak keluarga sepakat untuk membuat surat cerai di secarik kertas, untuk bahan ke KUA kelak. Setelah itu, Indah kemas-kemas pakaiannya dan pakaian si Bayi yang masih 3 tahun bersama pakaian si D yang masih duduk di kelas 1 SD. 

Selaku Ketua RT setempat, Pak Yudi berpesan, walau sudah bercerai namun silaturahmi janganlah terputus. Hal ini disetujui kedua belah pihak yang disaksikan sejumlah warga yang hadir.

Kemudian Abang kandung Sunar bernama Man bersama awak media ini mengantarkan Indah bersama kedua anaknya ke rumah orang tua Indah ke Desa Kota Bangun, Tapung Hilir.


Ingin Kembali, Indah Tipu Sunar Dengan Sebut Dirinya Hamil

Berselang 6 hari kemudian, Indah membuat sensani dan kehebohan. Indah memberi kabar kepada keluarga Sunar dan sejumlah warga Desa Tasik Serai Barat dan sekitarnya. 

Indah menyebutkan bahwa dirinya tengah hamil. Hal ini diungkapkan Abang Sunar yang bernama Man kepada awak media ini, "Dah dapat kabar kalau Indah lagi hamil?", tanya Man kepada awak media pada Minggu malam (26/5/2024) di rumahnya di Km.33 Geronggang. Sontak pertanyaan ini pun membuat awak media kaget.

Menurut pemuka agama di Kampung Tengah Desa Tasik Serai Barat yang juga Ketua RT.02, Parulian Hasibuan menyebutkan bahwa jika si istri tengah hamil maka tidak boleh diceraikan. Jika benar Indah hamil, maka surat cerai atau Talak 1 yang dijatuhkan Sunar kepada Indah akan gugur dengan sendirinya.

Hal ini membuat Sunar semakin pusing tujuh keliling, belum lagi hatinya tenang karena perbuatan Indah yang diduga sudah menganiaya anak gadisnya S yang masih berumur 6 tahun itu, datang pula kabar berita yang mengatakan bahwa mantan Istrinya itu hamil, "Gimana ini, aku lagi hamil", kata Indah kepada Sunar melalui telepon dengan menggunakan nomor baru, kata Sunar kepada awak media ini.

Namun, situasi ini dirembukkan Sunar kepada Keluarga, Kerabat dan warga Tasik Serai Barat. Rata-rata yang mendengar kabar tentang hamilnya Indah memberi saran kepada Sunar, agar segera memastikan kebenaran informasi ini dengan membawa Indah ke pihak medis untuk memeriksa kehamilannya.

Kemudian, Rabu (29/5/24) pagi hari Ketua RT Yudi, Sunar dan awak media ini pun berangkat menuju rumah Indah di Kota Bangun Tapung Hilir. Namun, untuk menemani Indah sewaktu memeriksa kehamilannya ke pihak medis, Tim pencari kebenaran ini pun menjemput Bibi Kandung Sunar di Kandis Utara.

Sesampainya di rumah Indah di Desa Kota Bangun Tapung Hilir, keluarga Sunar pun mengajak Indah bersama kedua orang tua Indah untuk memeriksakan kehamilan Indah ke Puskesmas Kandis yang berada di Jalan Lintas Kandis-Pekanbaru.

Tak lama kemudian, hasil test kehamilan Indah pun keluar. Hasilnya cukup mengagetkan sejagat raya, Indah dinyatakan Positif Tidak Hamil. Pada tanda tespack tertera hanya 1 garis merah, dengan kata lain, hasilnya Negatif.

Poto: Testpack Indah yang diperiksa oleh Puskesmas Kandis dengan hasil Negatif alias Positif Tidak Hamil


Sekembalinya dari Puskesmas Kandis dan sesampainya di rumah Indah, hasil test kehamilan Indah pun diutarakan Bibi Kandung Sunar dengan mengatakan, "Indah tidak hamil, hasil testpacknya 1 garis merah", kata Bibi Sunar yang didengar kedua orang tua Indah dan pihak Sunar bersama awak media ini.

Kemudian di rumah Bibi Sunar yang berada di Kandis Utara itu, Sunar pun memberi kabar kepada keluarga, kerabat dan warga Tasik Serai Barat  yang mengatakan bahwa si Indah positif tidak hamil, alias berita yang disampaikan Indah kepada khalayak ramai adalah bohong.

Hal ini sangat mengagetkan sejumlah warga Desa Tasik Serai Barat khususnya warga Kampung Tengah, Kampung Pelita bahkan warga Geronggang. Bahkan tak sedikit dari warga yang mendengar bahwa Indah tidak hamil mengatakan, "Wah...udah ditokoinya (dibohonginya) kita bulat-bulat. Satu kampung kita dibohongi si Indah. Ngeri kali ah...", begitulah terucap dari bibir Regar Kentung dan warga yang mendengar bahwa Indah tidak hamil.

Terucap juga dari bibir warga, berarti positif Indahlah diduga pelaku penganiaya anak kandung Sunar bernama S itu, pasalnya hanya Indah seorang yang berada di rumah Sunar saat kejadian itu. 

Walau disarankan agar Indah dilaporkan ke Polisi karena diduga telah menganiaya gadis berumur 6 tahun itu, namun Sunar masih berbelas kasihan kepada Indah. "Kasihan, biarlah. Kalau masuk penjara nanti Indah, siapa yang jaga anakku (hasil perkawinan Sunar dengan Indah) si A yang masih 3 tahun itu. Lagipula, kasihan. Lihatlah orang tua Indah, aku gak mau menambah kesusahan orang tua Indah", kata Sunar masih bertahan di belas kasihannya (Eston)

IKLAN TENGAH POSTINGAN
POS PERISTIWAPOS SOROTAN
iklan
iklan