Notification

×
iklan

Aklamasi, Said Saqlul Amri Kembali Pimpin PGSI Riau

Sabtu, 07 Oktober 2023 | 12.47.00 WIB Last Updated 2023-10-07T05:47:55Z

 


Ketua Bidang Organisasi Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia Diarson Lubis salam komando dengan Ketua Umum PGSI Kabupaten Bengkalis Bakhtaruddin usai Musprov PGSI Riau pada Kamis (4/10/2023) di Pekanbaru. (Poto ist)


PenaRaja.com - H. Said Saqlul Amri kembali dipercaya selaku Ketua Umum Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Provinsi Riau masa bakti 2023-2028.


Said Saqlul merupakan calon tunggal pada Musyawarah Provinsi (Musprov) PGSI Riau yang digelar disalah satu hotel di kawasan Pasar Kodim-Pekanbaru pada Kamis malam, 4 Oktober 2023. Musprov yang berlangsung 4-5 Oktober 2023 itu, dibuka oleh Ketua Bidang Organisasi Pengurus Pusat PGSI Diarson Lubis.


Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua I KONI Riau M. Yunus, Ketua Umum PGSI Pekanbaru, Bengkalis, Siak, Rokan Hilir, Rokan Hulu dan Meranti sekaligus pemilik suara, tamu dan undangan lainnya.


Said Saqlul dalam kata sambutannya memaparkan, bahwa masa kepengurusannya sudah berakhir pada Juni 2023 lalu. Kemudian pihaknya mengajukan perpanjangan masa jabatan ke Pengurus Besar PGSI agar diberi waktu untuk melaksanakan Musprov.


Pada kesempatan itu, Said Saqlul mengakui masih belum berkembangnya olahraga gulat di Provinsi Riau. Pasalnya, dari 12 kabupaten/kota di Riau baru 6 kabupaten/kota memiliki pengurus PGSI, yakni Pekanbaru, Bengkalis, Meranti, Rokan Hulu, Rokan Hilir, dan Siak. 



Dari kiri- Bakhtaruddin Ketua Umum PGSI Kabupaten Bengkalis, H. Said Saqlul Amri Ketua Umum PGSI Riau, dan Bendahara PGSI Kabupaten Bengkalis Dakeslim berpoto bersama usai Musprov PGSI Riau di Pekanbaru pada Kamis malam (4/10/2023)


Untuk itu, pihaknya akan terus berusaha mengembangkan PGSI agar hadir di 12 kabupaten/kota. Bahkan, pihaknya akan berupaya keras agar gulat bisa dipertandingkan di Porprov mendatang.


"Untuk bisa masuk di Porprov minimal 8 Pengkab. Saat ini baru 6. Harus ada 2 PGSI kabupaten kota lagi. Jika ini terealisasi insyaallah PGSI bisa ikut Porprov," ujarnya.


Dihadapan pengurus pusat dan pengurus KONI Riau, Said Saqlul tak sungkan mengungkapkan kendala yang dihadapi cabor yang dipimpinnya. Dimana pada PON 18 tahun 2012, PB PON membangun venue cabor gulat di komplek Kampus Universitas Islam Riau. Namun, setelah PON, ruangan tersebut dipergunakan oleh mahasiswa, bahkan ungkap Said Saqlul, ruangan tersebut dipergunakan untuk pesta nikah.


Akibatnya, PGSI tak lagi bisa menggunakan ruangan di kampus UIR tersebut. Sementara berbagai kalender kejuaraan sudah ada dalam program pembinaan. Diantaranya mengikuti kejurnas dan pra-PON. 


Selain itu, minimnya sarana dan prasarana latihan yang dimiliki Pengkab PGSI kabupaten/kota dan dihapusnya PPLP gulat membuat perkembangan olahraga gulat semakin redup. Sebab, semakin minim para remaja menggeluti olahraga gulat.


Kendati belum bisa berkiprah di Porprov, Pengurus provinsi PGSI Riau selalu ambil bagian di setiap pra-PON, walaupun hasilnya kurang maksimal. Untuk pra-PON tahun ini akan digelar di Jakarta pada November 2023. Untuk persiapan tersebut saat ini PGSI Riau sudah memiliki tempat latihan yang cukup memadai di salah satu ruangan di stadion utama Riau. 


"Setelah dapat ruangan, ternyata masalah belum selesai. Sebab, berdasarkan Perda ruangan tersebut harus disewa. Untuk itu, kami (Pengprov PGSI) mengajukan surat ke pemerintah daerah Provinsi Riau agar bebas sewa alias gratis. Dan gayung pun bersambut. Pemda akhirnya membebaskan PGSI dari sewa menyewa ruangan latihan di stadion utama," kata mantan Kepala BPBD Provinsi Riau itu.


Sementara itu, Ketua KONI Riau diwakili Waka M. Yunus dalam sambutannya mengatakan, cikal bakal olahraga gulat di Riau berawal dari Kota Selatpanjang-Kabupaten Kepulauan Meranti (dulu masuk Kabupaten Bengkalis). 


Bahkan bisa dikatakan, olahraga gulat identik dengan Selatpanjang. Namun, belakangan mulai redup. Yunus sangat menyayangkan redupnya reputasi gulat di kota sagu julukan kota Selatpanjang.


Kendati prestasi gulat menurun, ungkap Yunus, posisi Riau di setiap PON selalu masuk 10 besar. Karena atlet dari cabor lain justru menunjukkan kemajuan yang luar biasa. 


Untuk itu, KONI Riau berharap PGSI bisa meloloskan atlet sebanyak-banyaknya di pra-PON nanti untuk menambah perolehan medali kontingen Riau pada PON Aceh-Sumut tahun 2024. Untuk itu, KONI Riau memberikan waktu TC untuk cabor gulat selama 2 bulan.


"Saya berharap PGSI bisa meloloskan atlet sebanyak-banyaknya pada pra-PON dan meraih medali emas di PON Aceh Sumut agar Riau bisa bertengger di 4 besar," harap Yunus yang juga pengurus cabor bulutangkis.


Sementara itu, Ketua Umum PB PGSI Trymedia Panjaitan diwakili Diarson Lubis dalam sambutannya dan sekaligus membuka Musprov, mengingat pengurusan agar membuat program yang sederhana dan yang tak kalah penting adalah tertib administrasi. 


Diarson menegaskan, cabor gulat merupakan cabor prestasi. Apalagi setelah gulat berhasil meraih prestasinya di Sea Games Cambodia 2023 lalu. Saat ini PGSI menurunkan 6 pegulat di Asean Games Hangzhou.


Untuk itu, ia menekankan kepada Pengurus agar terus melakukan pembinaan berjenjang agar terjadi regenerasi yang berkesinambungan. Peningkatan kemampuan atlet, pelatih, dan wasit.


"Pembinaan berjenjang agar regenerasi atlet berkesinambungan guna menghadapi berbagai iven," tegas Diarson.


Pada kesempatan itu, ia menegaskan, kepada semua pihak yang terlibat dalam kepengurusan agar menempat kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadi. Hal ini sangat penting agar program yang telah disepakati bisa berjalan dengan baik. (Rudi)

IKLAN TENGAH POSTINGAN
POS OLAHRAGA
iklan
iklan