Foto: oknum guru Ponpes WY yang diamankan Polisi karena melakukan perbuatan asusila terhadap 9 santrinya |
Tulang Bawang (Lampung), PenaRaja.com - Dunia pendidikan kembali tercoreng oleh ulah oknum guru karena telah melakukan perbuatan asusila di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) yang berada di Kampung Purwa Jaya Kecamatan Banjar Margo Kabupaten Tulang Bawang.
Perbuatan asusila di Ponpes tersebut terungkap setelah W (42) ayah korban J (15) warga Kecamatan Rawa Jitu Utara Kabupaten Mesuji datang melaporkan kejadian yang menimpa anak kandungnya itu ke Mapolres Tulang Bawang Polda Lampung pada hari Sabtu (03/12/2022) siang.
"Ayah korban (saksi) melaporkan bahwa anak kandungnya telah menjadi korban asusila yang dilakukan oleh pelaku berinisial WY (41) seorang guru yang tinggal di salah satu Ponpes yang ada di Kampung Purwa Jaya", kata Kapolres Tulang Bawang, AKBP Hujra Soumena, SIK., MH melalui Kasat Reskrim, AKP Wido Dwi Arifiya Zaen, SIK, MH pada Minggu (04/12/2022).
Lanjutnya, pelaku WY ini sebelumnya telah diantarkan langsung oleh pihak Ponpes ke Mapolres Tulang Bawang hari Jumat (02/12/2022), pukul 22.00 WIB. Dan setelah dilakukan pemeriksaan secara intensif, pelaku WY telah ditetapkan sebagai tersangka dan saat ini sudah resmi ditahan di Mapolres Tulang Bawang.
Kasat Reskrim menjelaskan, hasil pemeriksaan terhadap pelaku diperoleh keterangan bahwa perbuatan asusila yang dilakukannya sudah berlangsung sejak tahun 2020 sampai dengan tahun 2022. Semua korban asusila adalah anak laki-laki (santri Ponpes) dan dilakukan di dalam kamar pelaku yang berada di areal Ponpes.
"Pelaku mengakui bahwa korban perbuatan asusilanya sebanyak 9 orang yang semuanya merupakan santri Ponpes. Saat ini kami masih terus melakukan pemeriksaan terhadap para saksi lainnya dan korban bisa saja bertambah karena perbuatan pelaku ini sudah berlangsung selama dua tahun", jelas AKP Wido.
Modus operandi yang dilakukan oleh pelaku adalah dengan cara merayu dan membujuk korban, juga sering memberikan makanan dan meminjamkan uang kepada korban lalu mengajak korban untuk tidur di dalam kamar pelaku.
"Saat korban berada di dalam kamar, pelaku mulai melakukan perbuatan asusila dengan cara mencium pipi korban dan memegang alat kelamin korban hingga korban mengeluarkan air maninya", imbuh perwira lulusan Akpol tahun 2013.
Adapun barang bukti (BB) yang disita petugas dalam kasus asusila ini berupa kasur lantai warna coklat, bantal warna merah dan putih gambar hello kitty, kaos warna hijau muda, dan sarung warna hijau lumur dengan motif batik kuning emas.
Pelaku dikenakan Pasal 82 ayat 4 Jo Pasal 76E atau Pasal 82 ayat 2 Jo Pasal 76E Undang-Undang Perlindungan Anak. Diancam dengan pidana penjara paling singkat 6,6 tahun dan paling lama 20 tahun. (Parizal)
0Komentar