BSd9TUM5TpA9GUzpGUOoTUM0Gd==
Light Dark
Stop Main Sketer Kalau Tidak Mau Masuk Penjara.

Stop Main Sketer Kalau Tidak Mau Masuk Penjara.

Daftar Isi
×
Foto: Penjual Chip dan Pemain Sketer yang ditangkap Polisi


BATHIN SOLAPAN (BENGKALIS), SINDOPOST.com - Stop main Sketer kalau tidak mau masuk penjara. Itulah pesan yang harus diingat warga se-kabupaten Bengkalis khususnya 4 kecamatan yang ada di Duri.

Judi Higgs Domino atau yang santer dengan nama Sketer bukanlah hal baru, namun permainan judi online yang satu ini seakan-akan bisa mengalahkan judi yang lainnya, melesat pesat.

Main Sketer bisa dimana saja, di warung kopi maupun di rumah. Pemain Sketer bukan hanya laki-laki namun kaum hawa juga pada main.

Bahkan Pemain Sketer hampir merata, semua kalangan baik swasta maupun oknum pekerja di pemerintahan juga pada main.

Pemain Sketer juga tak kenal usia, dari anak-anak muda hingga orang tua, karena si Sketer ini cukup mudah dimainkan. Asal ada HP Android dan modal untuk beli Chip.




Awalnya dapat bonus gratis hingga sedekah. Namun jika ketagihan, si Sketer mampu menguras kocek bahkan mengkosongkan saldo dari rekening tabungan.

Tak kenal waktu, karena si Sketer ini mampu menghabiskan waktu karena bisa membuai para penggemarnya.

Main Sketer bisa menang sampai mampu membeli Sepeda Motor namun lebih banyak lagi yang kalah hingga puluhan juta yang akhirnya menciptakan keributan dalam rumah tangga. 

Belum terlambat, kepada warga se-kabupaten Bengkalis agar berhenti bermain judi Sketer ini. Selain penjara yang menantimu, juga kehancuran menjadi masa depanmu.

Judi Sketer sangatlah berbeda dengan judi lainnya, karena para ahli komputer yang mensetting sistemnya maka sudah dipastikan kekalahan yang akan dialami.

Kalau pun menang itu awal dari kekalahan, karena itu hanya janji. Bagai lagu Roma Irama yang sangat dikenal dan terngiang-ngiang di telinga kita.

Akhir-akhir ini, judi mendapat perhatian khusus dari Kapolri hingga mengeluarkan perintah kepada Polda dan Jajaran untuk membasmi kode 303.

Atas perintah itu dan menanggapi keresahan masyarakat se-kabupaten Bengkalis, Kasat Reskrim AKP Muhammad Reza, S.I.K.,MH memerintahkan Team Opsnal BKO 125 yang dipimpin Kanit 1 IPDA Dodi Ripo Saputra, SH untuk menindak perjudian online jenis Game Higgs Domino.

Untuk membasminya, IPDA Dodi berpikir bijak dengan menangkap Penjual dan Pembeli Chip Game Higgs Domino nya maka akan membuat para pemain yang lain berpikir keras.

Karena jika sudah tidak ada yang menjual Chip, dimungkinkan permainan Sketer ini akan berhenti di wilayah hukum Polres Bengkalis.

"Ada 2 pelaku judi online Game Higgs Domino yang kita tangkap dari Ponsel Regar Seluler yang berada di Jl. Sidomulyo Km.18 Kulim. Pelaku kita tangkap hari Jum'at (19/8/2022) jam 1.30 Wib dinihari saat transaksi jual-beli Chip Higgs Domino alias Sketer", kata Kanit Reskrim IPDA Dodi, Jum'at (19/8/2022).

Diterangkan IPDA Dodi, kedua pelaku yang ditangkap itu berbeda peran, SB (28) sebagai Penjual Chip sementara MI (28) sebagai Pembeli. Keduanya melakukan transaksi dengan menggunakan HP dari aplikasi game Higgs Domino.

Diinterogasi, SB mengaku jika ada orang yang menjual Chip (bongkar) maka dia akan membelinya Rp.62.000,- yang kemudian dijualnya kembali dengan harga Rp.70.000,-. Untung yang didapat SB hanya Rp.8000,- dari transaksi itu, dan itupun baru 1 bulan digelutinya.

Sementara pengakuan MI berbeda. MI hanya sebagai Pemain Game Higgs Domino alias Judi Sketer dan baru 1 bulan juga main judi Sketer. 

Saat penangkapan, Team Opsnal Reskrim BKO 125 berhasil menyita barang bukti dari SB, diantaranya 1 Unit Hp merk Realme warna merah, 1 Unit Hp merk Oppo A37 warna Gold dan Uang hasil penjualan sebesar Rp.2.270.000 (Dua juta dua ratus tujuh puluh ribu rupiah). Sementara dari MI disita hanya 1 unit hp merk Samsung J1 warna biru.

Dan kini kedua pelaku bersama barang bukti telah diamankan di Kantor Sat Reskrim Polres Bengkalis Cabang Duri.

"Sudah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan untuk proses hukum selanjutnya", Pungkas Kasat Reskrim Polres Bengkalis AKP Muhammad Reza, S.I.K.,MH diakhir. (Eston)

0Komentar

Special Ads